Selama ini, sudah ada beberapa penulis
yang berusaha keras memahami misteri dari seorang Leonardo Da Vinci. Apakah
sosok yang membuat lukisan Mona Lisa itu adalah seorang seniman? Atau apakah
dia seorang penemu yang aneh atau seorang ilmuwan? Apakah dia seorang yang
memiliki pandangan ke depan yang layak disebut sebagai seorang visionaris atau
dia hanyalah seseorang yang memiliki masa kecil yang traumatik.
Da Vinci |
Para ahli intelektual mulai dari Johann Wolfgang von
Goethe hingga Sigmund Freud telah berusaha memahami karakter dari orang yang
sangat penting yang pernah hidup pada masa Renaissance. Baru-baru ini, sebuah
buku yang berjudul The Da Vinci Code yang ditulis oleh Dan Brown, menceritakan
sisi lain dari Da Vinci. Dalam buku itu dikatakan bahwa Da Vinci memberikan
petunjuk-petunjuk mengenai konspirasi yang terjadi di dalam Gereja Roma Katolik
ke dalam lukisan “Perjamuan Terakhir”.
Buku The Da Vinci Code karangan Dan Brown hanyalah
sebuah buku fiksi. Tetapi penelitian terbaru menghasilkan temuan-temuan baru
yang dapat menjelaskan apa sebenarnya yang membuat Da Vinci menjadi sangat
terkenal. Sejak tahun 1880-an, sebanyak 6.000 naskah milik Da Vinci telah
dipublikasikan dan diterjemahkan, sehingga membuat dunia tahu mengenai
kejeniusan seorang Leonardo Da Vinci.
Semuanya itu menjadi dasar bagi dimulainya pertunjukan
baru di Victoria and Albert Museum yang berada di London. Pertunjukan yang
diberi nama “Leonardo Da Vinci: Experience, Experiment, and Design” resmi
dibuka pada tanggal 14 September 2006. Pertunjukan ini menampilkan
naskah-naskah dan lukisan-lukisan karya Da Vinci yang jarang diperlihatkan di
depan umum, dan juga rancangan-rancangan buatan Da Vinci yang sudah diperbesar
ukurannya dan ditampilkan dengan bantuan animasi komputer. Pertunjukan ini
telah memunculkan kembali proses berpikir Da Vinci.
“Seperti Shakespeare atau Newton, seperti tokoh-tokoh
hebat lainnya yang pernah hidup, Da Vinci terus-menerus membuat kejutan,” ujar
Martin Kemp, seorang kurator dalam pertunjukan itu. “Anda melihat
lukisan-lukisan aslinya dan semuanya mengagumkan.”
Pertunjukan karya Da Vinci ini terbagi ke dalam empat
bagian. Pertunjukan ini dimulai dengan “The Mind Eye”, sebuah eksplorasi
terhadap pekerjaan Da Vinci yang isinya mengenai hubungan antara mata dan
pikiran, dan penelitiannya yang sangat detil mengenai hubungan proporsional
antara bagian-bagian wajah, batang tubuh, dan lengan.
Da Vinci tidak pernah mendapatkan pendidikan yang
cukup dalam bidang filsafat klasik dan natural yang justru dinikmati oleh
beberapa orang yang hidup di zaman yang sama dengannya. Da Vinci selalu
menekankan bahwa dia adalah “orang yang belajar dari pengalaman,” seseorang
yang “tanpa buku pelajaran”. Dan justru karena kurangnya pendidikan yang ia
terima, membuat keinginannya menjadi sangat kuat untuk memahami hukum-hukum
alam melalui observasi langsung.
Penelitian Da Vinci |
Da Vinci juga sering melakukan introspeksi. Hal ini
terlihat dari bagian kedua dari pertunjukan ini “The Lesser and Greater
Worlds”, yang memperlihatkan eksplorasi Da Vinci terhadap gagasan kuno mengenai
mikrokosmos dan makrokosmos, yaitu suatu filosofi bahwa tubuh manusia
mengandung model miniatur dunia dan alam semesta. Bersama-sama dengan
observasinya terhadap alam, filosofi itu membuat Da Vinci menghasilkan loncatan
intelektual yang menarik perhatian hingga sekarang ini. Misalnya, Da Vinci
menerapkan penelitiannya mengenai sungai dan aliran air ke dalam penelitiannya
mengenai bagaimana aliran darah mengalir melalui jantung. Dia menyimpulkan
bahwa darah akan mengalir melalui katup dan menghasilkan pusaran, yang kemudian
menyebabkan katup itu menjadi tertutup. Pada pertunjukan ini diperlihatkan
perbandingan antara proses yang digambar oleh Da Vinci dengan proses yang
dibuat melalui teknologi modern, dimana hasilnya membuktikan bahwa teori yang
dibuat oleh Da Vinci adalah benar.
Gagasan-gagasan Da Vinci yang pragmatik menyatakan
kepeduliannya terhadap manusia yang pada dasarnya memiliki kebutuhan untuk
menghasilkan sesuatu. Da Vinci percaya bahwa dengan mempelajari hukum-hukum
alam secara detil dan memahaminya, maka apa yang dipahami itu dapat diciptakan
ulang untuk kebaikan umat manusia. Melalui pertunjukan karya-karya Da Vinci di
Victoria and Albert Museum dapat terlihat kalau inilah yang menjadi “benang
merah” dari karya-karyanya, mulai dari karyanya seperti rancangan mesin pesawat
terbang dan lukisannya yang sangat terkenal, Mona Lisa.
Untuk mengetahui bagaimana caranya manusia dapat
terbang, Da Vinci membuat burung buatan. Dia juga membuat sketsa dan
mempelajari segala hal mengenai burung untuk mencari tahu bagaimana cara burung
menggerakkan sayap dan ekornya. Semuanya itu diperlihatkan dalam ukuran besar
dalam pertunjukan ini. Bagian ketiga dan keempat dari pertunjukan ini
memfokuskan pada rancangan Da Vinci yang memperlihatkan gagasan-gagasannya yang
lebih praktik seperti jam air dan air mancur, dan gambar-gambar arsitektur.
“Seorang pelukis yang hebat harus dapat melukis dua
hal mendasar, yaitu manusia dan apa yang dipikirkannya,” tulis Da Vinci dalam
salah satu tulisannya yang berjudul “Treatise on Painting.” “Yang pertama itu
mudah dan yang kedua itu sulit”.
Pertunjukan karya-karya Da Vinci di Victoria and
Albert Museum yang berada di London ini hanya menampilkan sebagian dari
kejeniusan seorang Leonardo Da Vinci. Karya-karya Da Vinci yang melingkupi
berbagai macam aspek mulai dari matematika, botani, hingga seni membuat
Leonardo Da Vinci tak akan pernah habis menjadi pusat perhatian manusia
sepanjang zaman.
Rahasia Mona Lisa
Lukisan Monalisa |
Bukan hanya senyumannya saja yang menarik perhatian,
tetapi juga mata, dan bahkan suaranya. Itulah Mona Lisa, lukisan karya Leonardo
da Vinci yang menyimpan misteri, atau mungkin juga semacam kode rahasia?
SENYUMAN MONA LISA
Suatu program buatan Belanda yang dapat mengenali
emosi menyatakan bahwa senyuman Mona Lisa terdiri 83% emosi bahagia, 9% emosi
jijik, 6% emosi takut, dan 2% emosi marah.
TATAPAN MATANYA
Seorang peneliti yang berasal dari Italia mengatakan
bahwa Leonardo menggunakan teknik mengaburkan yang disebut sfumato, dimana
Leonardo menggunakan titik-titik mikroskopik untuk menciptakan bayangan abu-abu
pada sekitar mata dan mulut Mona Lisa sehingga membuat tatapan Mona Lisa
menjadi sangat misterius.
MONA MIA
Seorang lulusan Harvard yang ahli dalam memecahkan
simbol berhasil mengartikan sebuah anagram yang tersebar secara acak dan
ditulis dengan tinta yang tidak terlihat di sekitar wajah Mona Lisa.
Penemuannya menunjukkan akan adanya semacam perkumpulan rahasia yang bertujuan
melindungi.
SUARANYA
Ahli forensik yang berasal dari Jepang mengatakan
bahwa dengan menganalisa struktur tengkorak dari Mona Lisa maka dapat diketahui
seperti apa suara Mona Lisa, yang hasilnya menunjukkan kalau Mona Lisa memiliki
suara yang cukup rendah bagi seorang wanita.
BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA :
No comments:
Post a Comment