Siapakah
Dokter pertama di dunia??
Untuk
para agan di luaran sana yang belum tahu atau sudah lupa,admin akan coba
mengulasnya dengan singkat disini.
Dokter
pertama di dunia adalah salah satu tokoh "cendikiawan muslim".Dia
bernama Syeikhur Rais, Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin
Sina,dikenal dengan sebutan Ibnu Sina atau dikenal di Barat dengan nama
Avicena(Spanyol avenSina).Dia adalah seorang Persia, fisikawan, filosofis, dan
ilmuwan yang lahir pada tahun 980 Masehi atau tahun 370 hijriyah di Afsyahnah
daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian
Persia).Kemasyhurannya di dunia Barat sebagai dokter melampaui kemasyhuran
sebagai Filosof,sehingga mereka memberinya gelar“the Prince of the Physicians”
Dia
adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak
diantaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak
orang sebagai “bapak kedokteran modern.” George Sarton menyebut Ibnu Sina
“ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada
semua bidang, tempat, dan waktu.” Karya beliau yang paling terkenal adalah The
Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai Qanun (judul
lengkap: Al-Qanun fi At Tibb),yang merupakan ikhtisar pengobatan Islam dan
diajarkan hingga kini di Timur. Buku ini diterjemahkan ke bahasa Latin dan
diajarkan berabad lamanya di Universita Barat.
Karya
keduanya yang juga terkenal adalah ensiklopedinya yang monumental“Kitab
As-Syifa”,ditulis dalam 18 jilid yang membahas ilmu filsafat, mantiq,
matematika, ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq al-Syifa’ saat ini dikenal sebagai
buku yang paling otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara pembahasan ilmu
alam dan ilahiyyat dari kitab al-Syifa’ sampai saat ini juga masih menjadi
bahan telaah.Karya ini merupakan titik puncak filsafat paripatetik dalam
Islam.Ibnu Sina dikenal di Barat dengan nama Avicena(Spanyol avenSina) dan
kemasyhurannya di duniaBarat sebagai dokter melampaui kemasyhuran sebagai
Filosof,sehingga ia mereka beri gelar“the Prince of thePhysicians”.
Selain
di kenal sebagai "Dokter Pertama Di Dunia",, Beliau juga adalah
seorang anak pertama yang di juluki anak paling pintar.. Mengapa Beliau di
juluki begitu?? Karena Beliau adalah anak pertama yang berusia 5 tahun yang
hafal AL-QUR'AN
Orang
tuanya adalah pegawai tinggi pada pemerintahan Dinasti Saman.Di Bukhara ia
dibesarkan serta belajar falsafah kedokteran dan ilmu - ilmu agama Islam.
Ketika usia sepuluh tahun ia telah banyak mempelajari ilmu agama Islam.Dari
mutafalsir Abu Abdellah Natili, IbnuSina mendapat bimbingan mengenai ilmu
logika yang elementer untuk mempelajari buku Isagoge danPorphyry, Euclid dan
Al-Magest-Ptolemus.Dan sesudah gurunya pindah ia mendalami ilmu agama dan
metafisika,terutama dari ajaran Plato dan Arsitoteles yang murni dengan bantuan
komentator - komentator dari pengarang yang otoriter dari Yunani yang sudah
diterjemahkan kedalam bahasaArab.
Dengan
ketajaman otaknya ia banyak mempelajari filsafat dan cabang -
cabangnya,kesungguhan yang cukup mengagumkan ini menunjukkan bahwa ketinggian
otodidaknya, namun disuatu kali dia harus terpaku menunggu saat ia menyelami
ilmu metafisika-nya Arisstoteles, kendati sudah 40 ankali membacanya.Baru
setelah ia membaca Agradhu kitab ma waraetthabie’ah li li Aristho-nya Al-Farabi(870
- 950 M),semua persoalan mendapat jawaban dan penjelasan yang terang benderang,
bagaikan dia mendapat kunci bagi segala simpanan ilmu metafisika.Maka dengan
tulus ikhlas dia mengakui bahwa dia menjadi murid yang setia dari
Al-Farabi.Sesudah itu ia mempelajari ilmu kedokteran pada Isabin Yahya, seorang
Masehi.
Belum
lagi usianya melebihi enam belas tahun, kemahirannya dalam ilmu kedokteran
sudah dikenal orang,bahkan banyak orang yang berdatangan untuk berguru
kepadanya. Ia tidak cukup dengan teori -teori kedokteran, tetapi juga melakukan
praktek dan mengobati orang - orang sakit.Ia tidak pernah bosan atau gelisah
dalam membaca buku - buku filsafat dan setiap kali menghadapi kesulitan, maka
ia memohon kepadaTuhan untuk diberinya petunjuk, dan ternyata permohonannya itu
tidak pernah dikecewakan.Sering - sering ia tertidur karena kepayahan membaca,
maka didalam tidurnya itu dilihatnya pemecahan terhadap kesulitan - kesulitan
yang dihadapinya.
Sewaktu
berumur 17 tahun ia telah dikenal sebagai dokter dan atas panggilan Istana
pernah mengobati pangeran Nuh Ibn Mansur sehingga pulih kembali kesehatannya.
Sejak itu, Ibnu Sina mendapat sambutan baik sekali,dan dapat pula mengunjungi
perpustakaan raja Samanids yang penuh dengan buku - buku yang sukar didapat,kemudian
dibacanya dengan segala keasyikan. Karena sesuatu hal, perpustakaan tersebut
terbakar, maka tuduhan orang ditimpakan kepadanya,bahwa ia sengaja membakarnya,
agar orang lain tidak bisa lagi mengambil manfaat dari perpustakaan itu.
Dalam
ilmu kedokteran, kitab Al-Qanun tulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi
kitab rujukan utama dan paling otentik. Kitab ini mengupas kaedah-kaedah umum
ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam penyakit. Seiring dengan
kebangkitan gerakan penerjemahan pada abad ke-12 masehi, kitab Al-Qanun karya
Ibnu Sina diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kini buku tersebut juga sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis dan Jerman. Al-Qanun adalah
kitab kumpulan metode pengobatan purba dan metode pengobatan Islam. Kitab ini
pernah menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di universitas-universitas Eropa
Ibnu
Sina juga memiliki peran besar dalam mengembangkan berbagai bidang keilmuan.
Beliau menerjemahkan karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk ilmu
perbintangan. Dalam masalah energi Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya
akan masalah ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia.
Dikatakan bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis dalam bahasa latin berjudul De Conglutineation Lagibum. Dalam salah satu bab karya tulis ini, Ibnu Sina membahas tentang asal nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh menarik. Di sana Ibnu Sina mengatakan, “Kemungkinan gunung tercipta karena dua penyebab. Pertama menggelembungnya kulit luar bumi dan ini terjadi lantaran goncangan hebat gempa. Kedua karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi. Sebab sebagian permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak. Angin juga berperan dengan meniup sebagian dan meninggalkan sebagian pada tempatnya. Ini adalah penyebab munculnya gundukan di kulit luar bumi.”
Dikatakan bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis dalam bahasa latin berjudul De Conglutineation Lagibum. Dalam salah satu bab karya tulis ini, Ibnu Sina membahas tentang asal nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh menarik. Di sana Ibnu Sina mengatakan, “Kemungkinan gunung tercipta karena dua penyebab. Pertama menggelembungnya kulit luar bumi dan ini terjadi lantaran goncangan hebat gempa. Kedua karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi. Sebab sebagian permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak. Angin juga berperan dengan meniup sebagian dan meninggalkan sebagian pada tempatnya. Ini adalah penyebab munculnya gundukan di kulit luar bumi.”
Dalam
bidang materia medeica, Ibnu Sina telah banyak menemukan bahan nabati baru
Zanthoxyllum budrunga dimana tumbuh - tumbuhan banayak membantu terhadap
bebebrapa penyakit tertentu seperti radang selaput otak (miningitis).Ibnu Sina
pula sebagai orang pertama yang menemukan peredaran darah manusia,dimana enam
ratus tahun kemudian disempurnakan oleh William Harvey. Dia pulalah yang
pertama kali mengatakan bahwa bayi selama masih dalam kandungan mengambil
makanannya lewat tali pusarnya.Dia jugalah yang mula-mula mempraktekkan
pembedahan penyakit - penyakit bengkak yang ganas,dan menjahitnya.Dan last but
not listdia juga terkenal sebagai dokter ahli jiwa dengan cara -cara modern
yang kini disebut psikoterapi.
Di
bidang filsafat, Ibnu Sina dianggap sebagai imam para filosof di masanya,
bahkan sebelum dan sesudahnya. Ibnu Sina otodidak dan genius orisinil yang
bukan hanya dunia Islam menyanjungnya ia memang merupakan satu bintang
gemerlapan memancarkan cahaya, sehingga Roger Bacon, filosof kenamaan dari
Eropa Barat pada Abad Pertengahan menyatakan dalam Regacy of Islam-nya Alfred
Gullaume;“Sebagian besar filsafat Aristoteles sedikit pun tak dapat memberi
pengaruh di Barat, karena kitabnya tersembunyi entah dimana, dan sekiranya ada,
sangat sukar sekali di dapatnya dan sangat susah di pahami dan digemari orang
karena peperangan -peperangan yang merajalela di sebeleah Timur, sampai saatnya
Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd dan juga pujangga Timur lain membuktikan kembali
falsafah Aristoteles disertai dengan penerangan dan keterangan yangluas.
Kepandaian
lainnya selain sebagai flosof dan dokter, ia pun seorang penyair. Ilmu - ilmu
pengetahuan seperti ilmu jiwa,kedokteran dan kimia ada yang ditulisnya dalam
bentuk syair. Begitu pula didapati buku - buku yang dikarangnya untuk ilmu
logika dengan syair.Kebanyakan buku - bukunya telah disalin kedalam bahasa
Latin.Ketika orang - orang Eropa di abad tengah, mulai mempergunakan buku -buku
itu sebagai textbook, di berbagai universitas. Oleh karena itu nama Ibnu Sina
dalam abad pertengahan di Eropa sangat berpengaruh.Dalam dunia Islam kitab -
kitab Ibnu Sina terkenal,bukan saja karena kepadatan ilmunya,akan tetapi karena
bahasanya yang baik dan caranya menulis sangat terang.
Selain
menulis dalam bahasa Arab, Ibnu Sina juga menulis dalam bahasa Persia. Buku
-bukunya dalam bahasa Persia, telah diterbitkan diTeheran dalam tahun
1954.Karya - karya Ibnu Sina yang ternama dalam lapangan Filsafat adalah
As-Shifa, An-Najatdan Al Isyarat. An-Najat adalah resum dari kitab As-Shifa.
Al-Isyarat,dikarangkannya kemudian, untuk ilmu tasawuf. Selain dari pada itu,
ia banyak menulis karangan - karangan pendek yang dinamakan Maqallah.Kebanyakan
maqallah ini ditulis ketika ia memperoleh inspirasi dalam sesuatu bentuk baru
dan segera dikarangnya.Sekalipun ia hidup dalam waktu penuh kegoncangan dan
sering sibuk dengan soal negara,ia menulis sekitar
dua ratus lima puluh karya.
dua ratus lima puluh karya.
Ibnu
Sina dengan kekuatan logikanya -sehingga dalam banyak hal mengikuti teori
matematika bahkan dalam kedokteran dan proses pengobatan- dikenal pula sebagai
filosof tak tertandingi. Menurutnya, seseorang baru diakui sebagai ilmuan, jika
ia menguasai filsafat secara sempurna. Ibnu Sina sangat cermat dalam
mempelajari pandangan-pandangan Aristoteles di bidang filsafat. Ketika
menceritakan pengalamannya mempelajari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina mengaku
bahwa beliau membaca kitab Metafisika karya Aristoteles sebanyak 40 kali.
Beliau menguasai maksud dari kitab itu secara sempurna setelah membaca syarah
atau penjelasan ‘metafisika Aristoteles’ yang ditulis oleh Farabi, filosof
muslim sebelumnya.
Dalam
filsafat, kehidupan Abu Ali Ibnu Sina mengalami dua periode yang penting.
Periode pertama adalah periode ketika beliau mengikuti faham filsafat
paripatetik. Pada periode ini, Ibnu Sina dikenal sebagai penerjemah pemikiran
Aristoteles. Periode kedua adalah periode ketika Ibnu Sina menarik diri dari
faham paripatetik dan seperti yang dikatakannya sendiri cenderung kepada
pemikiran iluminasi.
Berkat telaah dan studi filsafat yang dilakukan para filosof sebelumnya semisal Al-Kindi dan Farabi, Ibnu Sina berhasil menyusun sistem filsafat islam yang terkoordinasi dengan rapi. Pekerjaan besar yang dilakukan Ibnu Sina adalah menjawab berbagai persoalan filsafat yang tak terjawab sebelumnya
Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti karya pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga merambah Eropa. Albertos Magnus, ilmuan asal Jerman dari aliran Dominique yang hidup antara tahun 1200-1280 Masehi adalah orang Eropa pertama yang menulis penjelasan lengkap tentang filsafat Aristoteles. Ia dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles Kristen. Dia lah yang mengawinkan dunia Kristen dengan pemikiran Aristoteles. Dia mengenal pandangan dan pemikiran filosof besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu Sina. Filsafat metafisika Ibnu Sina adalah ringkasan dari tema-tema filosofis yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir Barat.
Ibnu
Sina wafat pada tahun 428 hijriyah atau pada bulan Juni 1037M di Hamadzan, Persia(iran) di usia 58 tahun. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal
kepada khazanah keilmuan umat manusia dan namanya akan selalu dikenang
sepanjang sejarah. Ibnu Sina adalah contoh dari peradaban besar Iran di
zamannya.
Note
:Artikel sejarah singkat "IBNU SINA - Dokter Pertama di Dunia" ini di
kutip dari berbagai sumber.Untuk perbedaan sejarah dan penafsirannya admin
minta maaf dan pembenarannya jika ditemukan kesalahan di kemudian hari,dan
kepada semua narasumber admin ucapkan Terima Kasih.
No comments:
Post a Comment