Ternyata di Jepang ada buku panduan untuk bunuh diri loh...!! dan inilah dia "The Complete Manual of Suicide''



Wataru Tsurumi, seorang penulis dari Jepang menerbitkan sebuah buku yang paling kontroversial pada masanya. Judul buku tersebut adalah “The Complete Manual of Suicide”, atau terjemahan bebasnya adalah “Buku Panduan Lengkap Untuk Bunuh Diri”.Buku Ini pertama kali diterbitkan pada tanggal 4 Juli 1993. Buku setebal 198 halaman ini memberikan deskripsi eksplisit dan analisis atas berbagai metode bunuh diri.

Edisi pertama dari buku tersebut terjual lebih dari 1 juta kopi, menjadikannya sebagai buku terlaris di Jepang kala itu. Walaupun Jepang adalah Negara yang memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di dunia, ironisnya pemerintah Jepang tidak melarang penerbitan buku tersebut. Dan semenjak penerbitannya, buku tersebut banyak ditemukan di dekat jasad para pelaku bunuh diri, beberapa diantaranya bahkan para pelajar.


cover  "The Complete Manual of Suicide''
Buku ini sering ditemukan di sebelah jasad pelaku bunuh diri di "Hutan Bunuh Diri" atau Aokigahara. "Tempat terbaik untuk mati", demikian bagaimana Aokigahara di deskripsikan di buku tersebut oleh si Wataru. Sebuah hutan yang lebat dan gelap yang berdekatan dengan gunung Fuji. Aokigahara dikenal di seantero Jepang sebagai tempat favorit bagi siapa saja yang ingin menempuh "perjalanan terakhir" mereka di dunia.Dan buku tersebut katanya menjanjikan “ketenangan batin” bagi para pembacanya, karena isinya menekankan bahwa bunuh diri dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun kita mau.

Buku ini awalnya dilarang di Australia dan New Zealand karena itu dianggap tidak pantas. Pada saat yang sama, buku itu dijual bebas di negara-negara lain, khususnya oleh Amazon.com di AS. Sejak Mei 2008 telah diizinkan untuk dijual di Selandia Baru dengan syarat disegel dan indikasi klasifikasi sensor ditampilkan.Untuk menghindari larangan impor di Australia, sebuah online berbayar edisi ebook diluncurkan pada Oktober 2008.Edisi online lebih mahal termasuk video dan materi lainnya, dan tidak tersedia dalam edisi buku cetak. 

Karena buku tersebut memang ditulis sebagai buku panduan atau manual, maka isi buku tidak membahas masalah alasan atau filosofi di balik perilaku bunuh diri.Wataru secara gamblang hanya menjabarkan metode-metode bunuh diri satu demi satu dan menganalisa semuanya secara detail.
 

11 metode bunuh diri

11 metode bunuh diri yang dirangkum dalam buku ini., yaitu:



1. Overdosis
2. Gantung Diri
3. Lompat Dari Ketinggian
4. Potong Urat Nadi
5. Menabrakan Diri
6. Minum Racun
7. Mati Tersengat Listrik
8. Menenggelamkan Diri
9. Bakar Diri
10. Membekukan Diri
11. Lain-lain

Setiap bab dimulai dengan grafik yang menakar metode yang digunakan dari segi rasa sakit yang ditimbulkan, usaha yang dibutuhkan untuk persiapan sebelum bunuh diri, kondisi jasad setelah bunuh diri, ketidaknyamanan yang ditimbulkan ke orang lain, dan efektivitas dari metode tersebut. Tiap-tiap poin tersebut juga di rating menggunakan ikon tengkorak, dengan 5 tengkorak mengindikasikan rating tertinggi.

Sekilas tentang terjemahan dari keterangan grafik yang ada di buku tersebut.

Menenggelamkan Diri

Level Rasa Sakit ● ● ● ●
Level Persiapan ● ●
Level Kondisi Jasad ● ● ●
Level Ketidaknyamanan yang Ditimbulkan ● ● ●
Level Efektivitas Kematian ● ● ● ●

Bakar Diri

Level Rasa Sakit ● ● ● ● ●
Level Persiapan ● ● ●
Level Kondisi Jasad ● ● ● ● ●
Level Ketidaknyamanan yang Ditimbulkan ● ● ● ● ●
Level Efektivitas Kematian ● ● ●


 Dan inilah cuplikan KATA PENGANTAR dari buku kontroversial ini:



KATA PENGANTAR


Buku ini menjelaskan mengenai metode-metode yang bisa digunakan untuk melakukan bunuh diri secara detail.

Harap diingat bahwa buku ini tidak ditulis oleh orang yang telah melakukan percobaan bunuh diri secara berulang kali, dan tidak juga ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan alasan-alasan dibalik perilaku bunuh diri itu sendiri.

Walaupun buku ini bisa saja dijadikan sebagai catatan peristiwa dari berita-berita mengenai bunuh diri yang sudah terjadi sebelumnya, karena memang ada banyak referensi mengenai berita-berita tersebut yang tertulis di buku ini, tetapi isi dari keseluruhan buku tetap mengacu kepada tujuan utama penulisan, yaitu menjelaskan kepada pembaca tentang cara untuk melakukan bunuh diri.

Sejak dulu, topic mengenai “kenapa banyak anak-anak muda melakukan bunuh diri?” telah menjadi bahan diskusi oleh banyak pihak. Pada tahun 70-an, kesimpulan-kesimpulan yang diambil untuk menjelaskan alasan dari perilaku tersebut diantaranya adalah “nihilisme”,dan juga sedang berada dalam “era kesedihan”.

Akan tetapi pertanyaan-pertanyaan mengenai “Kenapa aku tidak boleh bunuh diri?”,“Kenapa aku harus tetap hidup?” tidak pernah benar-benar terjawab.

Oleh karena itu dibutuhkan sebuah buku yang bisa digunakan sebagai panduan untuk membantu seseorang melakukan tindakan bunuh diri, untuk mengambil langkah nyata, bukan hanya sekedar keinginan terpendam semata.

Beberapa buku dengan tujuan seperti ini pernah terbit beberapa tahun yang lalu, contohnya buku “Cara Untuk Melakukan Bunuh Diri”. Akan tetapi, buku tersebut tidak ditulis secara baik, bertele-tele, penjelasannya tidak komprehensif, dan sangat membosankan.

Padahal yang perlu kita ketahui hanya bagaimana cara untuk melakukan bunuh diri secara baik dan benar, itu saja, tidak perlu ditambah embel-embel lain yang tidak ada hubungannya sama sekali.

Di Amerika, seorang ilmuwan telah menciptakan sebuah mesin yang bisa digunakan untuk mencabut nyawa berdasakan belas kasih (mercy killing) supaya dapat diterapkan kepada manusia. Dan harapannya, buku ini juga bisa menjadi “mesin pencabut nyawa” di Jepang yang dioperasikan menggunakan kata-kata.........................................


Penjabaran singkat resiko yang ditimbulkan dari tiap metode bunuh diri diantaranya sebagai berikut:

Metode Bakar Diri

Bakar diri dinilai sebagai cara yang paling bodoh untuk bunuh diri. Seperti yang diketahui, 60% tubuh manusia terdiri dari air. Hal inilah yang membuat manusia sulit terbakar. Tidak percaya? coba lumasi kelingking dengan bensin dan bakarlah, maka kurang dari 2 menit api itu mati dengan sendirinya. Fakta membuktikan bahwa 90% orang yang membakar dirinya tidak mati, justru ia akan merasa sakit yang luar biasa saat dirawat di rumah sakit.

Memang pelaku tetap bisa mati, tetapi membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Itu pun jika apinya tidak mati lebih dulu. Pada saat 20 menit itu pelaku akan merasakan panas dan sakit yang luar biasa, bahkan saking sakitnya sering dijumpai pelaku tidak tahan dan berusaha memadamkan api saat proses berlangsung.

Kebanyakan orang gagal bunuh diri dengan bakar diri karena apinya sudah mati sedangkan orangnya belum mati. Pada saat pelaku ‘gagal mati’ inilah sakit yang amat sangat akan dirasakan, bergerak pun tidak bisa, apalagi melanjutkan proses bunuh diri. Pelaku tetap hidup karena seluruh organ tubuh masih normal, biasanya hanya kulit dan mata saja yang rusak karena api.

Metode Potong Urat Nadi

Memotong urat nadi (biasanya di pergelangan tangan) adalah cara yang cukup bodoh untuk bunuh diri. Mayoritas orang bunuh diri dengan cara ini berharap bisa meninggal karena kehabisan darah. Tetapi hal ini cukup konyol, karena tubuh memiliki mekanisme untuk kembali memproduksi darah saat ada darah keluar. Sehingga pelaku akan ‘lama mati’ jika bunuh diri dengan cara ini, yaitu rata-rata sekitar 45 menit bahkan lebih.

Pada proses yang cukup lama ini pelaku akan merasa nyeri dan sakit yang luar biasa, pertama di tangan, lalu di sekujur tubuh. Berkurangnya jumlah darah secara drastis menyebabkan pelaku sangat kedinginan, lemas, dan kesemutan di sekujur tubuh. Biasanya juga disertai sakit kepala luar biasa karena berkurangnya transfer darah ke otak.

Metode Minum Racun

Cara ini juga cukup bodoh. Pelaku akan mati dalam waktu agak lama, bisa lebih dari satu jam. Semua tergantung dari racun apa yang diminum. Biasanya pelaku merasa sakit luar biasa di perut, mual-mual, dan diare. Sakit kepala luar biasa juga akan dialami yang diiringi dengan lemasnya tubuh karena darah yang mengental. Seseorang yang mengalami ini biasanya tidak tahan lalu mulai mencari pertolongan.

Metode Gantung Diri

Dalam beberapa kasus cara ini cukup efektif, tetapi tali yang digunakan harus cukup kuat begitu pula dengan simpulnya. Proses gantung diri biasanya memakan waktu 5 hingga 20 menit tergantung dari kekuatan fisik dan leher pelaku. Pada saat tergantung, pelaku akan mengalami sesak nafas dan sakit luar biasa di daerah leher dan tengkuk.

Setelah itu perut dan dada akan kejang karena diafragma berkontraksi dengan hebat untuk menghirup udara, dan ini sangat menyakitkan. Diafragma yang over kontraksi ini pula yang menyebabkan pelaku mengeluarkan sperma bahkan fases di duburnya. Secara refleks, pelaku biasanya tidak tahan lalu mencoba melepaskan diri, sekalipun sudah terlambat.

Metode Lompat Dari Ketinggian

Dalam beberapa kasus, cara ini juga cukup efektif. Tetapi sebaiknya pelaku menjatuhkan diri dari ketinggian lebih dari 20 meter atau setara dengan gedung 5 lantai. Diusahakan pula dasar lantai terbuat dari bahan keras, seperti semen atau beton. Lantai dari tanah, air, sungai, atau rumput, apalagi yang ada pohonnya harus dihindari karena bersifat elastis dan meredam benturan.

Yang membuat repot, agar efektif pelaku harus jatuh dengan posisi kepala di bawah. Posisi ini sangat sulit terutama bagi orang yang tidak terlatih untuk terjun bebas. Berat kepala lebih ringan dari tubuh sehingga kepala cenderung terdorong ke atas pada saat melayang. Jika tidak percaya bisa ditanyakan pada atlit loncat indah atau penerjun.

Posisi yang tidak sempurna saat terjun menyebabkan pelaku tidak mati seketika saat terjatuh di lantai dasar, sering didapati pelaku masih bernafas 1 hingga 10 menit sesudah jatuh. Sering dijumpai pula pelaku masih berusaha menggerak-gerakkan tubuhnya, mengerang, bahkan berteriak sekalipun tulang-tulangnya remuk, dan ini tentu sangat menyakitkan.

Lebih sakit lagi jika ternyata pelaku tersebut menjatuhkan diri dari ketinggian yang tidak seberapa, biasanya hanya tulang-tulang tertentu saja yang patah dan organ-organ tubuhnya masih normal. Karena tidak mati maka pelaku akan segera ditolong oleh orang-orang di sekitarnya. Cerita selanjutnya bisa ditebak, sakit yang amat panjang akan pelaku rasakan saat dirawat di rumah sakit.

 "The Complete Manual of Suicide'' dalam berbagai cover jilidnya


Meskipun penjabaran diatas cukup mengerikan,namun pada kenyataanya buku justru terjual laris, karena larisnya, sang penulis menerbitkan buku jilid 2 dan jilid 3 .

Mungkin hanya ini saja yang bisa di jabarkan secara singkat oleh penulis tentang isi buku "The Complete Manual of Suicide''.Untuk lebih jelasnya tentunya dapat pembaca beli bukunya sendiri dan dibaca seksama asal jangan salah kaprah.Karena menurut penulis sendiri buku ini sebenarnya bukan mengajarkan cara untuk bunuh diri,namun kebalikannya.Buku ini justru menjelaskan kepada kita betapa beresiko mengerikannya percobaan bunuh diri itu.Dan menurut kabar terkini juga pada kenyataannya,tingkat bunuh diri di jepang malah menurun setelah buku ini terbit.Jadi segala sesuatu itu sebenarnya tergantung kita sendiri yang menyikapinya,tentunya dengan pemikiran yang jernih dan bijaksana.


NOTE;
Nihilisme adalah paham penolakan dari seluruh ajaran agama dan prinsip-prinsip moralitas, paham yang percaya bahwa hidup itu tidak memiliki arti.




Legenda Monster Nessie dan Danau Lochness




Jika ditanya tentang Loch Ness, mungkin banyak orang akan salah kaprah menyebutnya sebagai sebuah atau seekor monster raksasa yang hidup di dalam air. Namun, Loch Ness sesungguhnya adalah sebuah danau besar yang berada di Dataran Tinggi Skotlandia yang berlokasi 37 km sebelah barat-daya kota Inverness, Skotlandia. Kata Loch sendiri dalam bahasa Skotlandia berarti danau, jadi Loch Ness bisa diartikan sebagai Danau Ness. Danau Ness menjadi sangat terkenal di seantero dunia karena disebut-sebut sebagai habitatnya monster Nessie.

Danau Ness jika diukur dari luas permukaan merupakan danau terbesar kedua di Skotlandia setelah Danau Lomond. Sementara jika diukur menurut kedalamannya, danau ini merupakan danau terdalam (titik terdalam: 230 meter) dan memiliki volume air yang terbanyak di kawasan Inggris Raya. Di tengah Danau Ness, ada sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Cherry. Di seputaran danau tersedia sejumlah perahu dan kapal kecil yang disewakan kepada turis untuk wisata keliling danau.

Danau Lochness
Dalam dunia kriptozologi, monster dari Lochness menduduki tempat teratas disamping Bigfoot. Legenda Nessie, biasa ia dipanggil, dapat dilacak hingga 1.500 tahun yang lalu. Beberapa orang yang mengaku melihat makhluk misterius ini mendeskripsikan Nessie sebagai makhluk yang berleher panjang dengan punuk di punggungnya seperti dinosaurus. Diperkirakan panjangnya sekitar 15 hingga 40 kaki dengan berat sekitar 2.500 pon. Hingga kini, setelah 1.500 tahun, penampakan makhluk misterius ini masih terus terjadi. Inilah kisah Nessie dari masa ke masa.


Sejarah Loch Ness

Orang sering menyebut danau Lochness, namun sebutan tersebut tidak tepat. "Loch" sendiri berarti danau, jadi Lochness berarti danau Ness. Lochness terletak di Skotlandia bagian utara. Danau ini termasuk salah satu danau terbesar di Skotlandia, hanya kalah besar dibanding Loch Lomond. Panjangnya 24 mil dan lebarnya 1 mil dengan kedalaman hingga 1.000 kaki.

Selama jaman es sekitar 12.000 tahun yang lalu, Skotlandia pada awalnya diselimuti oleh glasier raksasa. Ketika glasier itu mulai mencair, aliran air yang bergerak dengan perlahan juga mengikis wilayah bebatuan hingga memenuhi wilayah itu. Ketika air surut, daratanpun muncul, maka terbentuklah danau-danau. Hal ini menyebabkan dimungkinkannya makhluk lautan terjebak dalam danau tersebut. Selama periode ribuan tahun, air asin di danau berubah menjadi air tawar hingga menyebabkan hewan yang tidak dapat menyesuaikan diri menjadi punah. Namun kelihatannya beberapa hewan mampu bertahan hidup.

Dasar danau ini dilapisi oleh tanah berwarna hitam dan partikel-partikelnya mengambang di seluruh air danau. Hal ini menyebabkan air Lochness berwarna hitam gelap. Faktor ini menjadi salah satu penyebab sulitnya menyelidiki makhluk-makhluk yang tinggal di dalam danau itu. Beberapa ahli geografi mengatakan bahwa Lochness adalah danau terdalam di Eropa. Apabila dikosongkan maka 15 milyar manusia muat masuk kedalamnya.

Monster Lochness

Nessie sering dibandingkan dengan plesiosaurus yang dianggap telah punah 60 juta tahun yang lalu. Plesiosaurus sendiri adalah hewan yang berdarah dingin hingga membutuhkan kehangatan dari lingkungan sekitar. Secara ilmiah, plesiosaurus tidak akan dapat bertahan hidup di lingkungan air dingin seperti Lochness. Lagipula ia membutuhkan udara untuk bernafas. Apabila Nessie adalah plesiosaurus, maka tentu saja penampakan akan lebih sering terjadi. Namun ada kemungkinan bahwa Nessie adalah keturunan dari plesiosaurus yang telah belajar beradaptasi di lingkungan barunya.

Penampakan-penampakan Monster Lochness

Istilah Nessie pertama kali diciptakan oleh seorang jurnalis surat kabar pada tahun 1933, dan sejak saat itu Nessie mendunia. Namun sejarah Nessie, jauh lebih tua dari itu.


Bermula pada tahun 565 Masehi, Seorang misionaris kristen bernama St. Columba bertemu dengan sekelompok orang yang sedang menguburkan satu jenazah yang dikatakan telah diserang oleh monster danau. Ia lalu mengutus seseorang untuk menyelidikinya. Ketika perahu utusan St. Columba berada di danau, Monster itu muncul dan bersiap untuk menyerang. Utusan St. Columba sangat ketakutan hingga tidak bisa bergerak. St Columba yang menyaksikan kejadian itu dari tepi danau segera membuat tanda salib dan berteriak : "Engkau tidak boleh maju lagi - pergilah". Monster itu segera pergi.

Itulah laporan pertama yang terdokumentasi mengenai penampakan Nessie. Tidak heran, menyusul peristiwa perjumpaan St. Columba dengan Nessie, masyarakat menyebut danau itu dengan sebutan Loch na Beiste yang berarti lake of the beasts - Danau para makhluk.

Ada banyak penampakan monster ini yang dilaporkan dalam kurun waktu ratusan tahun, inilah beberapa laporan yang paling banyak disinggung dan diceritakan :

Pada tahun 1725, sekelompok tentara Inggris tiba di Skotlandia untuk membangun jalan menuju bagian selatan danau dan secara tiba-tiba mereka mendengar suara-suara aneh di dalam air. Lalu mereka melihat dua monster sebesar ikan paus berenang menyeberangi danau.

Tahun 1919, Margaret Cameron dan tiga sudaranya berjumpa dengan seekor monster yang sedang bergerak diantara pepohonan menuju ke danau di teluk Inchnacardoch. Menurut mereka monster itu memiliki dua kaki kecil yang bulat dan bergerak seperti ulat.

Seorang lain bernama Alfred Cruikshank juga menyaksikan monster ini di darat. Pada April 1923, ia sedang menyetir mobilnya ketika ia melihat seekor monster setinggi 6 kaki (1,8 meter) dengan punuk di punggungnya berdiri dihadapannya. Menurutnya monster itu memiliki 4 kaki besar seperti kaki gajah. Menurutnya lagi, hewan itu mengeluarkan suara lenguhan yang keras.

Pada tahun 1933, para pekerja yang juga sedang membangun jalan di dekat danau menggunakan dinamit untuk memecahkan batu-batu besar. ledakan ini menyebabkan batu-batu berjatuhan ke danau. Kejadian ini kelihatannya menggangu Nessie. Ia muncul ke permukaan air menatap para pekerja, lalu kembali masuk ke dalam air. Pada tahun 1933 itu, paling tidak ada 50 penampakan yang dilaporkan.

Pada Maret 1933, John Mackay dan istrinya yang sedang mengendarai mobil mendengar suara ribut di air. Lalu mereka melihat sebuah bentuk badan hitam besar dengan dua punuk muncul ke permukaan dan berenang di danau.

Pada 22 Juli 1933, George FT Spicer dan Istrinya bahkan melihat Nessie sedang menyebrang jalan ketika mereka sedang mengendarai mobil di Dores dan Foyers. Menurut mereka Nessie memiliki leher panjang sekitar 6-8 kaki dengan punggung yang tinggi. Panjang totalnya sekitar 25 kaki.

Pada 5 Januari 1934, pukul 1 malam, seorang bernama Arthur Grant sedang mengendarai motornya ketika ia hampir menabrak seekor makhluk di utara Abriachan. Makhluk itu panik lalu dengan cepat menceburkan diri ke dalam danau. Grant menyatakan bahwa makhluk itu memiliki leher panjang dengan ekor yang juga panjang dan besar. Matanya Oval dan Besar.

Sejak St. Columba, paling tidak ada sekitar 2.000 laporan penampakan makhluk misterius ini yang dilaporkan.

Foto-foto Nessie yang paling terkenal

Dalam kurun waktu sejak terciptanya kamera, ada 50 lebih foto yang dihasilkan yang dianggap sebagai penampakan Nessie, namun hanya 6 foto yang bertahan terhadap pengujian. Foto lainnya adalah tipuan ataupun salah identifikasi.

Hampir mustahil untuk menentukan apakah foto-foto Nessie yang beredar luas adalah asli atau palsu. Pada masa sekarang, seseorang yang merekayasa penampakan biasanya merekayasa FOTO. Namun pada masa itu ketika komputer belum ada, maka mereka yang merekayasa penampakan akan merekayasa OBJEK yang terfoto. Inilah yang menyulitkan para peneliti dalam penentuan keaslian sebuah foto.

Dibawah ini adalah kisah-kisah penampakan monster lochness yang tertangkap kamera dan menghasilkan foto-foto Nessie paling termashyur di dunia.

Foto Nessie yang paling tua adalah foto yang berasal dari seorang petani bernama Hugh Gray. Pada 12 November 1933 ia menyaksikan seekor makhluk aneh yang sedang bergerak di danau. Makhluk itu muncul ke permukaan air selama beberapa saat. Hugh Gray mengatakan bahwa ia melihat seekor makhluk dengan kulit berwarna abu-abu dan terlihat licin. Saat itu, ia memegang sebuah kamera dan segera mengambil lima foto. Namun hanya satu foto yang berhasil diproses. Namun seorang pengamat dari British Museum mengatakan bahwa Foto Gray hanyalah sebuah batang kayu yang hanyut di danau.

Pada April 1934, Dr Robert Kenneth Wilson mengaku telah mendapatkan foto Nessie. Foto ini akhirnya menjadi foto Nessie paling terkenal di dunia yang dikenal dengan sebutan "Surgeon photo". Namun pada tahun 1992, para ilmuwan menemukan bahwa foto tersebut adalah sebuah karya palsu. Seorang pemburu bernama Marmaduke Wetherell dan anak angkatnya membuat sebuah model dengan menggunakan periskop kapal selam dan memotretnya. Foto itu diserahkan kepada Dr. Robert Wilson, dan Dr. Wilson menyerahkannya kepada surat kabar Daily Mail pada April 1934.

14 Juli 1951, seorang pegawai komisi kehutanan bernama Lachlan Stuart berhasil memotret punuk misterius yang muncul ke permukaan. 20 tahun kemudian para ilmuwan yang mengunjungi lokasi monster tersebut menemukan bahwa perairan itu dangkal. Hal ini menyimpulkan bahwa monster Stuart memiliki tubuh yang kurus. Di kemudian hari, Richard Frere seorang pengarang mengatakan bahwa Stuart mengaku merekayasa objek tersebut dengan menggunakan terpal dan jerami.

Pada tahun 1955, seorang manajer bank bernama Mr. McNabb mengambil sebuah foto yang menunjukkan guncangan di air dekat Kastil Urquhart. Foto itu dianggap sebagai salah satu foto Nessie paling jelas yang pernah didapat. Hal ini menyebabkan adanya teori yang mengatakan bahwa Nessie kemungkinan tinggal di bawah Kastil Urquhart. Teori ini juga muncul dikarenakan banyaknya foto Nessie yang diambil menunjukkan ia berada di dekat kastil kuno itu.


Pada tahun 1960, Insinyur aeronautika bernama Tim Dinsdale berhasil memotret sebuah punuk yang bergerak di dalam air. Namun banyak orang yang meragukannya dan beranggapan bahwa punuk itu sesungguhnya adalah sebuah perahu. Namun foto Dinsdale mendapat dukungan dari Discovery communication. Ketika mereka membuat film dokumenter mengenai Nessie, mereka menggunakan foto Dinsdale dan mereka melihat ada sebuah bayangan hitam di negatif foto yang tidak terlihat di foto. Ketika mereka menelitinya, mereka melihat sesuatu yang terlihat seperti badan bagian depan, sirip dan punuk yang terlihat seperti milik seekor hewan.


Seorang mantan kapten angkatan laut bernama Frank Searle yang tiba di Lochness untuk mencari monster lochness pada tahun 1972 mengaku berhasil mengambil sejumlah foto Nessie, kebanyakan segera tampil di media. Namun, foto-foto yang diambilnya segera dinyatakan sebagai rekayasa. Contohnya foto dibawah ini dianggap sebagai foto batang kayu yang mengapung.

7 Agustus 1972, sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Dr. Robert Rines dari Akademi sains terapan berhasil mengambil foto yang menunjukkan citra seperti sirip seekor makhluk misterius.

Pada tahun 1975, akademi ini bahkan mendapatkan foto Nessie yang lebih jelas. Citra pada foto ini menampakkan makhluk aneh dengan kepala berbentuk kuda.

Foto ini adalah foto Nessie yang terbaru. Foto ini diambil pada tahun 2009 oleh sepasang kekasih yang sedang berakhir pekan di Lochness. Ian Monckton dan tunangannya Tracey Gordon sedang mengendarai mobil di tepi danau ketika mereka mendengar suara guncangan keras di air. Mereka menghentikan mobilnya dan segera memotret asal suara guncangan itu dengan kamera. Dan foto inipun tertangkap kamera. Objek didalam foto tersebut terlihat seperti bagian belakang dari seekor hewan besar. Namun para ahli yang melihat foto tersebut menyimpulkan bahwa foto ini bisa berarti apa saja karena tidak jelasnya objek yang tertangkap.


Pencarian Nessie

Ada banyak usaha, baik Ilmiah ataupun tidak untuk mencari keberadaan Nessie. Tidak terhitung banyaknya ekspedisi yang telah dilakukan. Banyak dari antaranya menghasilkan rekaman dan foto yang dapat kita saksikan sekarang.

Pada tahun 1934, seorang kaya dari Inggris bernama Sir Edward Mountain menyewa 20 pria untuk mengamati Lochness hingga 10 jam sehari. Setiap pria dilengkapi dengan kamera dan teropong. Operasi pengamatan itu berlangsung hingga enam bulan namun hanya menghasilkan beberapa foto guncangan air yang tidak jelas.

Tahun 1961, ilmuwan Inggris bernama Maurice Burton mengemukakan teori bahwa Nessie adalah seekor berang-berang berleher panjang. Berang-berang ini dapat tumbuh hingga sepanjang 6 hingga 8 kaki (sekitar 2 meter). Namun teori Burton tidak pernah dapat dibuktikan.

Pada tahun 1960-an awal, The Loch Ness Investigation Bureau (LNIB) didirikan dengan tujuan untuk menyelidiki keberadaan Nessie. Mereka berpatroli dengan kapal selam, menggunakan teknologi sonar dan mengamati permukaan air. Selain itu mereka menggunakan hydrophones untuk mendengarkan suara-suara tidak biasa dari dalam air. LNIB akhirnya terpaksa dibubarkan setelah satu dekade tanpa hasil. Walaupun mereka berhasil menghasilkan sebuah rekaman film dari seekor ikan tidak dikenal sedang memakan hewan air lainnya dan rekaman lain yang menunjukkan sekelompok salmon yang kelihatannya menghindari "Makhluk besar" di dalam air.

Juga pada tahun 1960-an, seorang insinyur Inggris memimpin ekspedisi Lochness dimana ia pengamatannya selama enam hari menghasilkan rekaman film yang menunjukkan makhluk berukuran besar begerak di dalam air dengan kecepatan 10 mil perjam.

Pada tahun 1970-an, berkembang ide untuk mengeringkan Lochness untuk menyelesaikan misteri ini untuk selamanya. Namun ide ini segera ditolak mengingat dibutuhkan sekitar 10 tahun untuk mengeringkan seluruh isi danau.

Pada tahun 1987, proyek Lochness Inggris memulai operation deepscan. Beberapa penelitian itu mendapatkan sebuah obyek raksasa namun tidak dapat mengidentifikasikannya dengan jelas.

Ekspedisi-ekspedisi perburuan Nessie masih berlanjut hingga kini.


Bagi para skeptis, Monster Lochness hanya ada di dalam imajinasi, salah persepsi, kebohongan dan lelucon. Namun bagi para penduduk di sekitar danau, monster lochness adalah sebuah legenda yang nyata. Apapun makhluk Nessie itu, apakah ia ada atau tidak. Apakah ia masih hidup atau tidak, makhluk itu sesungguhnya telah membantu kehidupan warga sekitar Lochness. perekonomian bergerak, sekarang ada banyak hotel dan penginapan disekitar situ, perusahaan penyewaan perahu dan toko-toko suvenir. Kelihatannya legenda monster dari Lochness tidak akan lenyap dalam waktu singkat.

Kisah variasi lain tentang Nessie diawali oleh sebuah deskripsi dalam naskah kuno dari abad ke-7. Dalam sebuah catatan tentang rohaniawan Kristen berjudul “Life of St Columba” tulisan Adamnan, ada satu penjelasan mengenai sesosok monster di Danau Loch Ness. Disebutkan pada tahun 565, rohaniawan St Columba menolong orang-orang Suku Pict (penduduk Skotlandia Kuno) yang tiba-tiba diserang makhluk air raksasa saat berlayar di Danau Loch Ness. Dengan merapal doa dari daratan, St Columba berhasil mengusir monster tersebut. Sejak itu, tak ada penjelasan lagi soal Nessie, tetapi ia tetap dibicarakan hingga penghujung tahun 1800-an. Lalu di tahun 1930-an dan 1940-an, isu kemunculan Nessie kembali ramai diberitakan.

Beberapa ekspedisi ilmiah modern sejak tahun 1967 sampai 2000-an telah dilakukan oleh sejumlah institusi terkenal seperti British Broadcasting Corporation (BBC) di sekitar perairan Danau Loch Ness, namun tak satupun yang membuahkan hasil. Bahkan saking penasarannya tentang keberadaan monster Nessie, seorang penulis buku asal inggris, William Hill, pada 4 Juni 2007, menawarkan hadiah 1 juta poundsterling bagi siapa saja yang bisa menyajikan bukti konklusif tentang keberadaan Nessie!.




Misteri Legenda Manusia Srigala "Werewolf"



Begitu beragamnya manusia jadi-jadian di bumi ini. Mulai dari manusia harimau atau manusia beruang di kawasan Asia, manusia hyena yang hidup di Afrika, manusia anjing hutan coyote diburu di Amerika Tengah, sedangkan manusia kadal berkeliaran di Selandia baru. Sama halnya dengan mitos babi ngepet atau leak dalam sebagian masyarakat kita, atau orang Barat yang memfiksikannya dalam film semisal An American Werewolf in London (1981) dan Wolf (1994) yang diperani Jack Nicholson.

Ternyata semua binatang jadi-jadian itu memiliki karakter serupa. Misalnya, perubahan di malam hari, menularkan kemampuan berubah bentuk melalui tetesan darah dalam gigitan, luka yang terjadi dalam bentuk binatang juga muncul dalam ujud manusia, atau binatang jadi-jadian yang mati segera kembali berubah jadi manusia.

Werewolf di dalam Literatur Kuno

Herodotus, sejarawan Yunani dari abad V SM, mengatakan pada + 2.400 tahun lalu, bahwa penduduk di daerah yang sekarang bernama Lithuania dan Polandia, mengaku berubah menjadi manusia serigala selama beberapa hari dalam setahun.Herodotus, dalam bukunya yang berjudul Histories pernah menulis mengenai Neuri, sebuah suku yang berdiam di timur laut Scythia (dekat Ukrainia) yang penduduknya berubah menjadi serigala setiap sembilan tahun.

Dalam mitologi Yunani kuno, raja Arcadia yang bernama Lycaon disebut diubah menjadi serigala oleh dewa Zeus akibat mengorbankan dan memakan daging anaknya sendiri. Nama Lycaon kemudian menurunkan kata Lycanthropy yang kita kenal sekarang ini.

Cendikiawan Roma, Pliny the Elder, juga pernah bercerita mengenai seorang pria yang berubah menjadi serigala setelah memakan isi perut seorang anak kecil.Lalu, pada tahun 60 Masehi, Gaius Petronius menulis dalam bukunya mengenai Niceros yang menyaksikan temannya berubah menjadi serigala. Niceros bercerita:

"Ketika aku mencari sahabatku, aku menemukannya sedang melepas seluruh pakaiannya dan menaruhnya di pinggir jalan...lalu, ia kencing sambil membentuk lingkaran dengan urinnya di sekeliling pakaian yang tergeletak. Tiba-tiba, ia berubah menjadi serigala. Setelah itu, ia mulai melolong dan berlari masuk ke hutan."

Walaupun lebih banyak ditemukan di Eropa, kisah mengenai werewolf juga bisa ditemukan di wilayah di luar Eropa.Di kalangan suku Indian Amerika, makhluk serupa dikenal dengan nama Skin Walker. Di Turki disebut Turkadam, sedangkan di Amerika tengah dikenal dengan nama Nagual. Percaya atau tidak, di Eropa dan Amerika, Leak Bali dianggap sebagai Werewolfnya Indonesia.

Karakteristik Werewolf

Menurut legenda, pada saat bulan purnama, seorang manusia, dalam kondisi tertentu akan berubah menjadi serigala. Tubuhnya akan menjadi tinggi dan kuat. Matanya bersinar terang seperti hewan pada umumnya dan alisnya yang lebat akan bertemu di tengah. Mulutnya terlihat selalu kering, seperti orang yang kehausan.

Kulitnya kasar dan ditumbuhi bulu yang lebat. Telinganya berubah menjadi lancip seperti anjing dengan gelambir yang menggantung di lehernya. Bedanya dengan serigala, werewolf tidak memiliki ekor.

Salah satu metode untuk mengidentifikasi werewolf dalam rupanya sebagai manusia adalah dengan melukai tubuhnya. Jika ia adalah werewolf, maka di bagian tubuh yang terluka akan terlihat adanya bulu seperti serigala.Cara lainnya, menurut legenda Rusia, seorang werewolf dapat dikenali dengan adanya bulu di bawah lidahnya.Walaupun dalam film-film Holywood disebutkan kalau werewolf bisa dibunuh dengan peluru perak, karakteristik ini tidak bisa ditemukan di dalam legenda.



Bagaimana cara berubah menjadi Werewolf

Di Italia, Perancis dan Jerman, disebutkan kalau seseorang dapat berubah menjadi werewolf dengan cara tidur di luar rumah pada saat bulan purnama musim semi yang jatuh pada hari rabu atau jumat tertentu.Lalu, ada juga yang percaya kalau seseorang bisa berubah menjadi werewolf karena digigit oleh werewolf lain. Ini membuatnya menjadi sama seperti legenda Vampire. Ada lagi yang percaya kalau seseorang bisa berubah menjadi werewolf karena dikutuk.Tetapi, kebanyakan legenda percaya kalau transfigurasi seorang manusia menjadi werewolf terutama diakibatkan oleh kegiatan yang berhubungan dengan aktifitas satanic atau sihir.

Pandangan ini meluas pada abad pertengahan di Eropa yang diiringi dengan perburuan werewolf, vampire dan penyihir. Di Perancis sendiri, antara tahun 1520 hingga tahun 1630, ada sekitar 30.000 orang yang ditangkap karena dianggap sebagai werewolf. Kebanyakan dari tersangka ini kemudian menjalani penyiksaan dan interogasi yang keji hingga tewas.Walaupun sering dianggap sebagai aktifitas satanic, ada sebuah kisah yang cukup membingungkan.

Pada tahun 1692, seorang pria berusia 80 tahun yang bernama Thiess dari Livonia memberikan kesaksian di bawah sumpah kalau ia dan beberapa teman lainnya adalah werewolf yang disebutnya sebagai "Anjing pemburu Tuhan".Ia mengklaim kalau mereka adalah perajurit yang diutus Tuhan untuk memburu para penyembah setan dan para penyihir. Thiess juga mengatakan kalau kelompok werewolf seperti dia juga terdapat di Rusia dan Jerman.Kesaksian Thiess dianggap sebagai penghujatan terhadap Tuhan dan ia dihukum 10 kali cambukan karenanya.

Werewolf dan Vampire

Bagaimana hubungan antara werewolf dan vampire? Kita melihat mereka bermusuhan seperti di film underworld, apakah benar seperti itu?

Sepertinya tidak. Pada abad pertengahan, di Eropa berkembang kepercayaan kalau jasad mereka yang dibunuh karena dianggap werewolf harus dikremasi. Jika tidak, maka jasad itu akan bangkit dari kubur sebagai Vampire.Ini mengindikasikan kalau masyarakat waktu itu percaya werewolf dan vampire adalah satu oknum.Di Serbia, Bulgaria dan Slovakia, Vampire dan Werewolf juga dianggap sebagai makhluk yang sama yang dikenal dengan nama Vulkodlak.

Penampakan Signifikan

Salah satu alasan mengapa kisah mengenai werewolf bisa bertahan selama ribuan tahun adalah akibat banyaknya laporan penampakan yang terjadi selama rentang waktu itu.Misalnya, tahun 1790. Dua orang pengembara sedang berada di Wales Utara ketika seekor hewan besar menyerang kuda mereka. Satu kuda mati terbunuh. Peristiwa ini terjadi saat bulan purnama terlihat di atas langit. Banyak yang percaya kalau makhluk yang menyerang mereka adalah seekor werewolf.

Lebih dari 200 tahun setelah peristiwa itu, tepatnya di tahun 1992, juga di Wales, surat kabar lokal memberitakan mengenai makhluk aneh sebesar beruang yang terlihat berkeliaran di tempat itu. Seorang petani sempat melihat makhluk itu saat bulan purnama dan ia menemukan dua ekor dombanya sudah mati. Sebagian orang juga percaya kalau makhluk itu adalah seekor werewolf.

Legenda Beast of Gevaudan yang meneror Perancis tahun 1760an juga sering dianggap sebagai kasus klasik Werewolf.Saksi mata yang melihat makhluk itumendeskripsikannya sebagai makhluk yang mirip dengan anjing atau serigala.Beast of Gevaudan tercatat melakukan 11 kali penyerangan dimana kebanyakan korbannya adalah wanita dan anak-anak. Para korban tewas ditemukan dengan tubuh termutilasi dan menunjukkan tanda-tanda dimangsa.Militer Perancis sampai mengerahkan pasukan untuk memburu makhluk itu. Namun, tidak membawa hasil.

Dari antara semua penampakan modern mengenai werewolf, mungkin penampakan yang paling luar biasa adalah apa yang dialami oleh Mrs.Delburt Gregg dari Texas.

Pada suatu malam di tahun 1958, Mrs.Gregg sedang sendirian di kamarnya ketika ia mendengar suara seperti menggaruk di jendelanya. Sekilas, ia bisa melihat adanya seekor makhluk besar berbulu seperti serigala yang sedang menatapnya dengan mata bersinar. Mrs.Gregg juga bisa melihat gigi taringnya yang putih.Menyadari kehadirannya telah diketahui, makhluk itu kemudian segera berlari masuk ke dalam semak-semak.

Mrs.Gregg bercerita:

"Setelah beberapa saat, aku menyaksikan satu sosok keluar dari semak-semak. Tetapi, aku tidak melihat adanya serigala berbulu lebat. Figur yang terlihat keluar adalah seorang pria yang sangat tinggi yang kemudian berjalan terburu-buru hingga menghilang di kegelapan malam."

Penampakan Mrs.Gregg sangat sesuai dengan gambaran werewolf versi Holywood.Kalau begitu, apakah benar ada makhluk werewolf seperti yang digambarkan oleh film-film Holywood?



Penjelasan Alternatif

Sepertinya sulit mengabaikan keberadaan makhluk ini. Jika werewolf hanyalah sebuah cerita rakyat, dongeng atau rekaan Holywood, mengapa kisah penampakan makhluk ini bisa tersebar ke seluruh dunia sejak ribuan tahun yang lalu?Jika kisah werewolf baru muncul beberapa puluh tahun belakangan, mungkin kita bisa berargumen kalau televisi dan media yang telah menyebarkannya. Tetapi, sepertinya setiap wilayah di dunia, punya kisah werewolfnya masing-masing.

Jadi, apakah makhluk yang disebut werewolf benar-benar ada?ada baiknya kita melihat beberapa teori alternatif yang berusaha menjelaskan mengenai makhlu beberapa diantaranya:

Halusinasi

Penulis pertama yang mengkaitkan antara werewolf dengan penyakit adalah Marcellus Sidetes (abad 2 Masehi), seorang Yunani yang tinggal di Turki dan menulis buku mengenai pengobatan.Ia menyebutkan kalau ada kasus dimana seseorang mengalami perasaan yang menuntunnya untuk percaya kalau ia adalah serigala yang kemudian membuat orang tersebut berkeliaran di pemakaman.

Argumen Sidetes kemudian dikonfirmasi oleh sains modern yang mendukung adanya kemungkinan ini. Salah satunya adalah keracunan ergot (sekumpulan jamur genus Claviceps). Mereka yang keracunan jamur jenis ini bisa mengalami halusinasi yang cukup parah dan bisa menganggap diri mereka sebagai hewan, atau merasa sedang diserang oleh hewan.Ergot mengandung bahan serupa materi mentah untuk membuat LSD.Halusinasi akibat ergot banyak terjadi di Eropa pada abad pertengahan. Itu tak lain karena masyarakat kebanyakan hanya bisa mengkonsumsi biji gandum yang terkontaminasi, sementara gandum bersih disimpan hanya untuk bangsawan. Maka, tanpa pengalaman atau ilmu sihir, bila memakan biji-bijian itu orang bisa merasa jadi katak atau serigala.

Satu kisah tragis terjadi tahun 1951 di Pont St Esprit di Rhone Valley, dengan korban keracunan ergot +300 orang. Lima orang mati, sedangkan kebanyakan cacat seumur hidup. Mereka yang cacat mengaku, telah mengalami halusinasi mengerikan. Ada pria yang merasa seolah-olah otaknya dilahap segerombolan ular merah. Ada pula yang sanggup membebaskan diri dari jaket pengikat orang gila sampai 7x, rontok giginya karena menggigit putus tali pengikat dari kulit yang membelenggunya, dan mampu membengkokkan dua batang teralis besi di jendela rumah sakit! Alasannya, pria itu merasa dikejar-kejar harimau.

Salah satu kasus terburuk keracunan Ergot terjadi pada tahun 1951 di kota Pont St.Espri di Perancis. Sekitar 135 orang masuk rumah sakit dan 6 diantaranya meninggal dunia. Kasus ini terjadi akibat para penduduk memakan roti yang telah terinfeksi ergot. Jamur ini telah membuat mereka mengalami halusinasi yang membuat mereka percaya kalau harimau dan ular sedang menyerang mereka.

 Hypertrichosis (Werewolf Syndrome)

Jika werewolf hanya didefinisikan sebagai manusia berbulu lebat seperti serigala, maka sepertinya kita telah mendapatkan penjelasannya lewat kelainan yang disebut Hypertrichosis, kadang disebut werewolf syndrome.Mereka yang menderita kelainan ini mengalami pertumbuhan rambut di tubuh dalam jumlah yang tidak wajar. Ada yang mengalami kelainan ini sejak lahir dan ada pula yang mengalaminya karena faktor eksternal seperti efek samping pengobatan.Untuk yang mendapatkannya sejak lahir, belum ditemukan pengobatan yang bisa menyembuhkannya. Yang bisa dilakukan hanyalah mencukur rambut dengan teratur.

Kasus Hypertrichosis bawaan dari lahir boleh dibilang sangat langka karena sejak abad pertengahan hanya ada 50 kasus yang tercatat.Tetapi, masalahnya, penderita Hypertrichosis tidak pernah berubah dari manusia menjadi serigala dan sebaliknya. Jadi, penjelasan ini pun sepertinya tidak sesuai dengan legenda werewolf.

Pada abad 1 SM Virgil sebagai penulis Latin yang pertama kali menyebut-nyebut soal takhayul ini, kemudian diikuti oleh Propertius, Servius, dan Petronius. Petronius yang kepala urusan hiburan zaman pemerintahan Kaisar Nero (54 – 68) bertutur tentang manusia serigala dalam bentuk sastra roman Satyricon. Dengan bumbu terang bulan, pekuburan, dan luka abadi setelah kembali jadi manusia, membuat roman itu sebagai bacaan hiburan.
Sebagian tradisi Roma dan Yunani menganggap manusia berubah jadi serigala sebagai hukuman dewa, karena ia telah mempersembahkan korban berupa manusia, ujar Pliny (61 – 113).

Meski baru abad XVIII kisah tentang manusia serigala diterbitkan, bukan berarti orang berkurang minat terhadap manusia serigala. Justru kepercayaan itu demikian kuat, bahkan sering diterima sebagai kebenaran, bukan fiksi.
Menurut kepercayaan lama ada tiga macam manusia serigala. Pertama, yang memperolah kemampuan itu melalui keturunan. Konon, kutukan terhadap nenek moyang menjadikan setiap keturunannya menjadi manusia serigala. Kedua, orang yang dengan sukarela jadi serigala dengan alasan dan tujuan jahat. Sedangkan yang terakhir adalah manusia serigala berhati lembut dan baik. Kondisinya yang tidak lazim, malah membuatnya merasa malu.
Sebenarnya, transformasi sering dilakukan oleh dukun-dukun suku tertentu dengan tujuan baik untuk mengatasi masalah di kelompoknya. Saat langka makanan, misalnya, si dukun bisa saja berubah ujud menjadi binatang jadi-jadian serupa makhluk yang akan diburu, supaya lebih mudah melacak buruan itu.Ada juga yang tidak berubah ujud tetapi meminjam tubuh binatang untuk memata-matai, menyantet, atau sekadar menakut-nakuti musuh.

Berjubah kulit serigala

Ada sebuah peristiwa mengerikan terjadi di kota Bedburg, Jerman, pada tahun 1591. Suatu hari, sekelompok penduduk berhasil mengepung seekor serigala yang masuk ke desa. Lalu mereka mulai menyerang serigala itu dengan kayu. Anehnya, serigala itu tidak berusaha untuk lari atau melawan.

Tiba-tiba, para penduduk melihat hewan itu berdiri dan makhluk yang dianggap sebagai serigala itu ternyata adalah seorang pria paruh baya yang mengenakan kulit serigala. Mereka mengenalinya sebagai Peter Stubbe, salah satu penduduk Bedburg juga.

Para penduduk lalu membawanya ke desa dan mulai menginterogasinya. Stubbe mengakui kalau ia telah membunuh 16 orang, termasuk 2 perempuan hamil dan 13 anak-anak.

Lalu, ia mulai bercerita lebih jauh.

Pada usia 12 tahun, Stubbe sudah tertarik dengan ilmu sihir dan mulai mempelajarinya. Bertahun-tahun kemudian, ia semakin serius mempelajarinya dan bahkan ia memulai perjanjian dengan setan. Tidak butuh waktu lama, Stubbe mulai dipenuhi dengan angan-angan untuk membunuh. Ketika mengincar mangsanya, Ia akan bersembunyi di hutan sambil menyamar menjadi serigala.

Pembunuhan yang dilakukan oleh Stubbe terbilang cukup sadis. Ia biasa merobek tenggorokan korbannya dan menghisap darahnya. Secara perlahan, keinginannya akan darah menjadi tidak tertahankan sehingga ia terus membunuh untuk memuaskannya. Dalam banyak kesempatan Stubbe bahkan memakan daging korbannya.Yang paling mengerikan dari kejahatan Stubbe adalah kejahatan yang dilakukannya terhadap anaknya sendiri.Suatu hari, Ia membawa anak laki-lakinya yang masih kecil ke hutan, memecahkan tengkoraknya dan memakan otaknya.

Peter Stubbe tercatat sebagai salah satu pembunuh berantai paling sadis di dalam sejarah dunia. Kejahatan yang dilakukannya begitu mengerikan sehingga pengadilan memutuskan untuk menghukum matinya dengan cara yang tak kalah sadis. Tubuhnya diikat di sebuah roda, lalu, daging tubuhnya dicabik-cabik dengan besi panas. Kaki dan tangannya kemudian dipatahkan dan akhirnya ia dipenggal. Sisa mayatnya lalu dibakar menjadi abu.

Peristiwa pembunuhan Peter Stubbe terjadi pada abad pertengahan dimana Eropa sedang berada pada masa dimana tahayul merajalela. Bisa jadi kisah ini tersebar luas dan menimbulkan rumor mengenai adanya makhluk jadi-jadian bernama Werewolf.

Kasus manusia serigala yang mencolok terjadi di Prancis, awal abad XVII. Adalah Jean Grenier (13) yang merasa yakin dirinya manusia serigala. Di pengadilan Bordeaux, Grenier mengaku, 2 tahun sebelumnya membuat perjanjian dengan setan di hutan. Dengan kulit serigala yang menurut pengakuannya pemberian setan, tiap malam ia bisa berkeliaran sebagai serigala, namun di siang hari kembali ke bentuk manusia. Ia telah membunuh dan memangsa beberapa anak kecil yang sendirian di ladang, juga menculik bayi yang ditinggal di rumah.
Sejauh menyangkut perilaku kanibalisme, penyelidikan menunjukkan kebenaran pengakuannya. Namun dari sudut kedokteran, remaja ini digolongkan penderita lycanthropy. Kelainan jiwa ini menyebabkannya berkhayal tubuhnya berubah bentuk menjadi hewan. Menilik usianya yang masih belia, Grenier cuma dihukum kurungan seumur hidup di Biara Fransiskan, Bordeaux.

Perubahan Grenier dengan menyamar di bawah kulit serigala serupa dengan cara transformasi manusia beruang di Skandinavia yang menggunakan kulit beruang. Selain kulit binatang, konon ada alat lain, yaitu korset. Ada yang terbuat dari kulit asli binatang, ada yang dari kulit manusia yang dihukum gantung. Dua alat itu banyak dipakai di Prancis, Jerman, Skandinavia, dan beberapa negara Eropa Timur. “Benda sakti” lainnya adalah salep khusus berisi ramuan dari kelompok tanaman solanaceae yang membangkitkan halusinasi.

Selain itu ada lagi alat dan cara untuk bertransformasi yang berupa jimat, ramuan, dan mantera pemujaan pada iblis. Khusus pemakaian jimat, justru orang di sekitar si pemakai yang terpengaruh seakan melihat manusia serigala, padahal si pelaku tidak berubah. Di luar saat bulan purnama, perubahan sering terjadi spontan dan lepas dari kendali pelakunya.
Penampilan si pelaku yang menakutkan, tindak kejahatannya yang mengerikan, dan terutama karena kengerian terhadap kekuatan setan, membuat manusia serigala jadi obyek yang harus diburu dan dimusnahkan. Penghukuman terhadap mereka terjadi di hampir sepanjang sejarah di Eropa. Malah pelaku kejahatan apa pun dengan mudahnya dapat dijuluki manusia serigala.
Pembunuhan massal sering disebut akibat kejahatan serigala. Seperti yang menimpa Peter Stubbe di tahun 1590 (ada yang menyebut Peter Stump di tahun 1589) dari Bedburg, dekat Cologne. Ia dituduh sebagai serigala yang kanibal setidaknya pada 2 pria, 2 wanita hamil, dan 13 kanak-kanak, dan inses dengan adik perempuannya.Hukuman yang diterimanya luar biasa. Setelah dicabik-cabik dengan penjepit, dilindas roda, dipancung, akhirnya tubuh tanpa kepala itu dibakar. Hukuman bakar hidup-hidup juga diberlakukan untuk gundik dan anak perempuannya.

Di Prancis dan Jerman, manusia serigala biasanya memang dibakar atau digantung. Seperti yang terjadi terhadap lebih dari 200 laki-laki dan perempuan Pirenea (antara Prancis dan Spanyol) di seputar abad XVI, karena diduga manusia serigala.

Menurut Elton B. McNeil dalam The Psychoses (1970), demam berburu manusia serigala bisa disamakan dengan perburuan terhadap penyihir. Secara kejiwaan mereka yakin, orang akan diberkati bila mampu menangkap pelayan atau sekutu iblis.Tak heran, saat itu di Prancis banyak ditemukan manusia serigala kagetan. Dalam satu periode – antara 1520 – 1630 – di Prancis tercatat 30.000 kasus manusia serigala.

Ada beberapa patokan untuk menentukan apakah seekor serigala jadi-jadian atau tidak. Konon, manusia serigala akan mempertahankan suara dan mata manusianya. Sedangkan menurut suku Indian, yang berubah jadi serigala hanya bagian kepala, tangan, dan kaki.
Dalam ujud manusia, ada beberapa ciri khas yang membedakannya dengan manusia biasa. Dua ujung alisnya saling bertemu di tengah, jari-jari tangannya yang panjang agak kemerahan, dengan jari tengah yang sangat panjang. Selain telinganya agak ke bawah dan sedikit ke belakang, tangan dan kakinya cenderung berbulu lebat.

Rasa takut terhadap manusia serigala lebih mudah dipahami dengan mengetahui alasan takut terhadap serigala. Sebelum abad XX di Eropa dan Asia Utara, serigala dianggap binatang paling cerdik yang berbahaya bagi manusia dan ternak. Apalagi bila serigala itu gila. Cukup sekali gigit korbannya bisa tewas mengerikan. Sampai-sampai ada institusi pemerintah Prancis yang khusus mengontrol serigala, paling tidak sejak pemerintahan Charlemagne (768 – 814), hingga abad ini.

Di Eropa pada abad pertengahan, serigala terkadang digantung bersebelahan dengan pelaku kejahatan di tiang gantungan, sebagai simbol ditaklukkannya kejahatan. Serigala pernah jadi masalah serius Irlandia abad XVII, sehingga sepotong kepala serigala sama nilai hadiahnya dengan kepala pemberontak.

Pendapat lain menduga manusia serigala adalah akibat persepsi keliru terhadap penyakit keturunan congenital porphyria. Menurut dr. Lee Illis dari Guy Hospital, London, pengidapnya amat tak tahan terhadap cahaya (karena itu mereka hanya bisa keluar malam hari), giginya berwarna merah atau coklat kemerahan, dan menunjukkan gejala gangguan jiwa (dari histeris ringan hingga depresi maniak). Borok lambat laun mengubah bentuk tangan mereka menjadi serupa cakar.

Namun, pendapat ini disanggah cendekiawan Almotarus, yang menjelaskan manusia serigala dalam bentuk manusia memiliki ciri khusus berupa mata cekung dan kering, serta kulit pucat. Selain itu luka pada kulit penderita jauh berbeda dengan kulit serigala.

Roh jahat dalam perjalanan astral

Pemahaman terhadap manusia serigala memasuki era baru menyusul keputusan terhadap Jean Grenier. Hakim-hakim di masa itu tidak mungkin lagi mengabaikan “koor” pendapat para dokter, yang yakin manusia serigala sebenarnya adalah penderita berbagai jenis dan tingkatan gangguan jiwa. Meski dokter Alfonso Ponce de Santa dari Spanyol masih menyebutnya sebagai gejala kemurungan jiwa akibat cairan tertentu yang dihasilkan empedu, yang diduganya telah menyerang otak.Maka dibedakan antara makhluk mitos manusia serigala dan penderita kejiwaan (lycanthrope).

Lycanthropy berakar dari kata Yunani lycos artinya serigala dan anthropos atau manusia. Meski ada yang menyebut secara berbeda. Robert Burton dalam buku pengobatan klasik The Anatomy of Melancholy (1621) misalnya, menggunakan istilah kegilaan terhadap serigala.
Mula-mula lycanthrope dipakai untuk menggambarkan fenomena kuno berupa kemampuan orang bermetamorfosis jadi binatang. Namun lama-lama istilah itu diaplikasikan khusus untuk orang yang di alam subnormal yakin mampu berubah bentuk. Keyakinan itu dikuatkan dengan dorongan bersikap sadis dan obsesi terhadap darah dan daging yang terus bertahan dari waktu ke waktu di berbagai tempat – bahkan di negara beradab. Selera terhadap daging manusia itulah yang mengubah manusia menjadi monster. Namun secara nyata penderita lycanthrope tidak pernah berubah bentuk, suara, dan perilaku menjadi serigala.
Mengenai penampilannya yang tetap manusia, pada abad XV – XVI penderita lycanthrope berkilah, bahwa bulu-bulu mereka tumbuh di bawah kulit. Seperti yang terjadi di Padua, Spanyol, tahun 1541, ketika seorang petani dengan keji membunuh dan mengoyak-ngoyak tubuh beberapa orang korbannya. Saat tertangkap, ia mengaku sebagai serigala meski secara fisik tidak berujud binatang. Itu tak lain karena bulu-bulunya tersembunyi di bawah, bukan di atas, kulit. Untuk membuktikan ucapannya, penduduk segera memotong lengan dan kakinya. Alhasil, kecewa yang didapat, yang ada cuma darah, otot, dan tulang biasa.

Malahan dalam buku klasik tentang sadisme, masokisme, dan lycanthropy Man into Wolf, antropolog Inggris Dr. Robert Eisler menyebut kemungkinan Adolf Hitler sebagai penderita lycanthropy. Ia merujuk pada kesaksian bagaimana sang Fuhrer memiliki kebiasaan menggigit karpet saat mengamuk.Sedangkan manusia serigala adalah orang yang dengan kekuatan sihir atau mantera khusus dipercaya mampu mengubah diri menjadi serigala. Ia benar-benar serupa serigala baik keganasan, kekuatan, kelicikan, dan kecepatan larinya. Ia bisa bertahan dalam kondisi itu selama beberapa jam saja atau bahkan permanen.

Pendapat yang menguatkan keberadaan manusia serigala didukung oleh spiritualis Rose Gladden dengan dasar pemikiran perjalanan astral. “Katakanlah ada orang yang pada dasarnya jahat, suka dengan hal-hal yang mengerikan. Saat ia melakukan perjalanan astral, roh jahat yang banyak berkeliaran bebas di udara akan menangkap, mengubahnya menjadi serigala atau binatang lainnya, dan memanfaatkannya untuk tujuan keji.”

Dorongan bebas nilai

Lain lagi pendapat paranormal terkemuka Prancis pada abad XIX Eliphas Levi, bahwa proses transformasi itu adalah suatu manifestasi simpati manusia terhadap naluri kebinatangannya. Menurutnya, manusia serigala tidak lebih dari tubuh nonfisik dan naluri ganas berbentuk serigala.Senada dengan itu, John Godwin, penulis Unsolved: The World of the Unknown, lebih menyoroti dorongan dalam diri manusia. Jujur saja, sebenarnya manusia memiliki sifat buruk serupa serigala yang selama ini ditekan untuk tidak muncul. “Dengan berubah, mereka bebas dari ujud fisik manusianya yang mengalangi mewujudkan dorongan dan keinginan kuat tanpa perlu merasa bersalah atau takut. Dalam ujud binatang, tidak ada lagi tabu yang harus dijaga. Karena binatang memang tidak mengenal tabu.”

Sedangkan James VI dari Skotlandia dalam Daemonologie (1597), melihat penyebabnya adalah segunung masalah yang dihadapi manusia mulai dari bencana alam dan cuaca buruk, gagal panen, serangan hama, dan kejahatan yang meningkat. Semua itu perlu seseorang atau sesuatu untuk disalahkan. Gampangnya, serigala dijadikan kambing hitam. Selain itu adalah ketidaksiapan penduduk untuk melepaskan kepercayaan atas makhluk sejenis itu membuat manusia serigala terus eksis dalam waktu lama.

Richard Carrington, penulis Mermaids and Mastodon menyamakan alasan di balik kepercayaan akan manusia serigala dengan kepercayaan primitif, bahwa monster sebenarnya bentuk yang diciptakan manusia sendiri, untuk mengkompensasikan posisinya sendiri yang demikian kecil di alam semesta.

Saat peradaban makin maju, mitos binatang menakutkan pun lenyap. Contohnya, suku Indian Sioux di Dakota Utara, AS, yang dulu percaya akan adanya binatang pemangsa manusia. Tapi, keturunannya di abad ini melupakan mitos itu. Menurut mereka, takhayul itu lahir akibat rasa takut terhadap mastodon yang berkeliaran di dataran Dakota.


Pendapat manusia serigala hanya takhayul belum mencapai kata putus. Jika benar itu sekadar ciptaan manusia, mengapa kisah itu bertahan sekian lama?.